TUGAS 5
PENGANTAR GEOFISIKA
“ Metode Seismik “
OLEH
:
NAMA : ALFIAN
NIM : 60400114028
KELAS
: FISIKA B
ANGKATAN
: 2014
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI (UIN) ALAUDDIN
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Metode
seismik merupakan metode geofisika yang sangat populer dalam eksplorasi
hidrokarbon. Ketepatan dan resolusi tinggi dalam memodelkan struktur litologi
bawah permukaan menjadikan metode ini unggul dibandingkan dengan metode
lainnya. Dukungan teknologi yang canggih serta pesatnya penelitiandalam metode
ini menjadi faktor kunci kesuksesan metode ini.
Metode
seismik adalah salah satu metode yang didasarkan seismik, yang dimasukan
kedalam tanah dan kemudian direleksikan atau direflasikan sepanjang perbedaan
lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sumber seisamik umumnya adalah palu
godam(sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi diatas tanah, benda
bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respon yang tertangkap
dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur pergerakan
bumi.
Metode
seismik refraksi adalah mengukur gelombang yang datang yang dipantulkan
sepanjang formasi geologi dibawah paermukaan tanah. Peristiwa refraksi pada
umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan
batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masiang-masing
geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horison-horison
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1.
Apa defenisi dari metode seismik?
2.
Apa saja pembagian metode seismik?
3.
Bagaiamana penerapan metode seismik?
4.
Perbandingan metode seismik dengan
metode lainnya ?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan pada makalah ini
yaitu :
1.
Mengetahui defenisi dari metode seismik.
2.
Mengetahui pembagian metode seismik.
3.
Mengetahui penerapan metode seismik.
4.
Mengetahui perbandingan metode
seismik dengan metode lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Metode Seismik
Metode seismik merupakan salah
satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode
geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan ‘sumber’
seismik (palu, ledakan, dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan
gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel
tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat
‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Eksperimen seismik aktif
pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan
orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu
transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang
dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi
merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang
diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic
menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan
menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang
disebut sebagai Moho.
Pemakaian awal observasi
seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik
seismik refraksi digunakan secara intemsif di Iran untuk membatasi struktur
yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode
terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali
didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.
Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada
tanah/batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada
metode ini, gelombang yang terjadi setelah usikan pertama (first break)
diabaikan, sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan.
Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh sepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta
fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.
Sedangkan dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada
energi yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang
dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar
lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan
‘echo sounding’ pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi
tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul
yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis
yang dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras
parameter elastisitas medium.
B.
Pembagian Metode Seismik
Metode seismik
terdiri dari yaitu :
1. Metode
Seismik Refleksi
Metode seismik refleksi digunakan untuk mengukur waktu
yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul
oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu
geophone. Refleksi dari suatu horizon geologi mirip dengan gema pada suatu muka
tebing atau jurang. Metoda seismik refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan
eksplorasi perminyakan, penentuan sumber gempa ataupun untuk mendeteksi
struktur lapisan tanah.seismik refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang
dating dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas
beberapa jenis gelombang,yakni : Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley,
dan Gelombang Love.
Keunggulan metode seismik refleksi yaitu:
a) Pengukuran seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil
b) Seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun perubahan kecepatan sebagai
fungsi kedalaman
c) Seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks
d) Seismik pantul merekan dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam.
e) Bawah permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur.
Kekuragan metode seismik refleksi yaitu:
a) Karena lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra
bawah permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal.
b) Prosesing seismik refleksi memerluakn komputer yang lebih mahal, dan sistem
data base yang jauh lebih handal.
c) Karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database harus
kuat, diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan
interpretasi membutuhkan personal yang cukup ahli.
2. Metode Seismik Refraksi
Metoda seismik refraksi digunakan untuk mengukur
gelombang data yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan
tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling
atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama
seismik pada masing-masing geophone memberikan informasi tentang kedalaman dan
lokasi dari horizon-horizon geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan
dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah
dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas.
Mekanisme pengambilan data lapangan yang dipergunakan
dalam Seismik Refraksi adalah mengetahui jarak dan waktu yang terekam oleh alat
Seismograf untuk mengetahui kedalaman dan jenis lapisan tanah yang diteliti.
Dari getaran atau gelombang yang diinjeksikan dari permukaan tanah akan
merambat kebawah lapisan tanah secara radial yang di mana pada saat bertemu
lapisan dengan sifat elastik batuan di bawah permukaan yang berbeda. Maka
gelombang yang datang akan mengalami pemantulan dan pembiasan. Gelombang yang
melewati bidang batas dengan sifat lapisan yang berbeda akan terpantul dan terbiaskan
kepermukaan kemudian di tangkap oleh alat reciver yaitu Geophone yang
diletakkan di permukaan.
Keunggulan metode seismik refraksi yaitu:
a) Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil,
sehingga relatif murah dalam pengambilan datanya
b) Prosesing refraksi relatif simpel dilakukan kecuali proses filtering untuk
memperkuat sinyal first berak yang dibaca.
c) Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan
model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika
lainnya.
Kekurangan
metode seismik refraksi yaitu:
a) Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang
meningkat sebagai fungsi kedalaman.
b) Seismik bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan.
Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi.
c) Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak
(offset)
d) Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati.
C. Penerapan Metode Seismik
Metode seismik
adalah salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk menyelidiki atau
memeperkirakan struktur lapisan batuan bawah permukaan. Metode kerja dari
gelombang seismik dilakukan pada batas batuan yang berbeda.
Rekaman dari
gelombang seismik diplot dalam satu seismik section ini menggambarkan penampang
geologi, tapi masih perlu dilakukan dengan interprestasi lanjut.
D. Perbandingan
metode seismik dengan metode geofisika lainnya
Pada seismik ini dikenal ada dua metode, yaitu metode
seismik refleksi dan metode seismik refraksi, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Selain metode seismik juga terdapat metode – metode lain yang
sering digunakan dalam mengeksplorasi jebakan hidrokarbon, seperti metode
geolistrik, geomagnet, gravitasi dan lain sebagainya. Berikut adalah table
perbandingan yang menunjukkan perbandingan antara kelebihan dan kelemahan dari
metode seismik ini. Apabila dibandingkan dengan metode-metode gefisika
lainnya, metode seismik memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan, yaitu:
1.
Keunggulan Metode Seismik
a)
Dapat mendeteksi variasi
baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang relevan, yaitu
kecepatan seismik.
b)
Dapat menghasilkan citra
kenampakan struktur di bawah permukaan
c)
Dapat dipergunakan untuk
membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan.
d)
Respon pada penjalaran
gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan konstanta elastisitas
lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut (porositas,
permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode
seismik.
e)
Memungkinkan untuk
deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon.
2.
Kelemahan Metode Seismik
a)
Banyaknya data yang
dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan data yang
baik.
b)
Perolehan data sangat
mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.
c)
Reduksi dan prosesing
membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
d)
Peralatan yang
diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika lainnya.
Ayat yang berhubungan dengan materi ini terdapat pada
QS. Al-Baqarah Ayat 22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu :
1.
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan ‘sumber’ seismik.
2.
Metode seismik di bagi menjadi dua yaitu metode seismik refraksi dan metode
seismik refleksi.
3.
Keunggulan Metode Seismik
a)
Dapat mendeteksi variasi
baik lateral maupun kedalaman dalam parameter fisis yang relevan, yaitu
kecepatan seismik.
b)
Dapat menghasilkan citra
kenampakan struktur di bawah permukaan
c)
Dapat dipergunakan untuk
membatasi kenampakan stratigrafi dan beberapa kenampakan pengendapan.
d)
Respon pada penjalaran
gelombang seismik bergantung dari densitas batuan dan konstanta elastisitas
lainnya. Sehingga, setiap perubahan konstanta tersebut (porositas,
permeabilitas, kompaksi, dll) pada prinsipnya dapat diketahui dari metode
seismik.
e)
Memungkinkan untuk
deteksi langsung terhadap keberadaan hidrokarbon.
4. Kelemahan
Metode Seismik
a)
Banyaknya data yang
dikumpulkan dalam sebuah survei akan sangat besar jika diinginkan data yang
baik.
b)
Perolehan data sangat
mahal baik akuisisi dan logistik dibandingkan dengan metode geofisika lainnya.
c)
Reduksi dan prosesing
membutuhkan banyak waktu, membutuhkan komputer mahal dan ahli-ahli yang banyak.
d)
Peralatan yang
diperlukan dalam akuisisi umumnya lebih mahal dari metode geofisika lainnya.
e)
Deteksi langsung
terhadap kontaminan, misalnya pembuangan limbah, tidak dapat dilakukan.
B. Saran
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini, kritikan dan saran
sangat dibutuhkan untuk menjadikan makalah ini
menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
N. K. Adnyawati, et. Al. 2012. Analisis Struktur Bawah Permukaan dengan Menggunakan Metode Seismik
Refraksi di Universitas Tadulako
Nurdiyanto, Boko dkk. 2011. Penentuan Tingkat Kekerasan Batuan Menggunakan Metode Seismik Refraksi.
Jurnal Meteorologi dan geofisika.
Priyantari, Nurul. 2009. Penentuan Kedalaman Bedrock Menggunakan Metode Seismik Refraksi di Desa
Kemuning Lor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Jurnal Ilmu Alam.
Susilawati. 2004. Seismik Refraksi (Dasar Teori dan Akuisisi Data). Sumatera Utara :
USU Digital Library
Tidak ada komentar:
Posting Komentar