TUGAS 6
MAKALAH PENGANTAR GEOFISIKA
“SEISMOLOGI”
ALFIAN
60400114028
FISIKA B
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Geografi merupakan ilmu yang mempelajari berbagai
hal tentang bumi, termasuk gejala – gejala alam dan manusia, seperti tanah
longsor, banjir, gempa bumi dan kependudukan.
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan
yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara
tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada
jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa bumi
diukur dengan menggunakan alat seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang
paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala rickter
adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur
pada skala besarnya lokal 5 magnitude. Kedua skala yang sama selama rentang
angka mereka valid. Gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak
terlihat dan besarnya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah
yang luas, tergantung pada ke dalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah
besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya, Gempa bumi
besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo. Gempa di
Jepang pada tahun 2011 dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan
dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
B. Masalah.
Berdasarkan pada rumusan latar belakang yang sudah
diuraikan di atas, maka dalam hal ini dapat diketahui suatu masalah sebagai
berikut :
A. Apakah yang dimaksud dengan gempa
bumi?
B. Apa saja jenis – jenis gempa bumi?
C. Apakah yang dimaksud dengan
gelombang seismik?
D. Apakah penyebab dan akibat dari
gempa bumi tersebut?
E. Bagaimana cara mengukur kekuatan
gempa?
C. Tujuan
Tujuannya adalah untuk memberikan informasi tentang
gempa bumi, baik penyebab dan akibat gempa tersebut, maupun jenis – jenisnya,
serta lokasi gempa dunia dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gempa Bumi
Gerakan
keras dan terjadi secara tiba – tiba dibawah permukaan bumi disebut gempa bumi.
Kadangkala bumi bergoncang hebat, sehingga bangunan rumah dan gedung – gedung
runtuh, jalan dan jembatan rusak serta saluran air dan kawat listrik putus.
Gempa
merupakan peristiwa alam yang sangat menghancurkan. Gempa terjadi tidak dengan
peringatan atau tanda – tanda awal, tetapi berlangsung begitu saja. Getaran
dahsyat dapat mengguncang dan membelah bumi. Akibatnya, bangunan – bangunan
dipermukaan bumi rusak dan hancur. Contoh : Gempa di kota Tangshan, Cina Utara,
pada bulan Juli 1976 dengan korban meninggal sebanyak 242.000 jiwa. Gempa
terdahsyat dalam dua abad terakhir ini berkekuatan 8,3 Skala Richter; Gempa di
wilayah Bali pada bulan Januari dan April 2004. Gempa pada bulan Januari 2004
berkekuatan 6,1 Skala Richter. Gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan , rumah
penduduk, dan beberapa warga terluka, terutama di Karangasem , Bali.
Kejadian
gempa, baik ringan maupun dasyat, masih merupakan misteri sampai tahun 1960-an.
Para ahli seismologi selama beberapa tahun melakukan penelitian mengenai gempa
yang terjadi. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pusat gempa di
permukaan bumi yang disebut episenter berada di sepanjang jalur perbatasan
lempeng kerak bumi.
B. Jenis – jenis Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi oleh beberapa penyebab. Secara
umum, penyebab gempa bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu
tektonik, vulkanik, dan runtuhan.
1. Gempa Tektonik
Kebanyakan gempa bumi terjadi
disebabkan oleh gejala tektonik, yaitu gerakan – gerakan sepanjang sesar atau
retakan kerak bumi. Gejala tektonik ini merupakan bagian yang dipelajari dalam
teori lempeng tektonik. Menurut teori lempeng tektonik pembentukan batuan baru
terus – menerus berlangsung pada lapisan kerak bumi. Materi batuan dari bagian
bumi yang sangat dalam muncul di sepanjang punggung bukit di dasar laut. Akibatnya,
materi batuan yang lama terdesak oleh materi batuan baru. Pelebaran dasar laut
terjadi akibat peristiwa ini. Munculnya materi batuan baru menyebabkan gerakan
lempeng – lempeng benua. Lempeng – lempeng benua ini ada yang bergerak saling
mendekat ( tabrakan ), saling menjauh ( pelebaran ) dan saling bersinggungan(
sesar ).
2. Gempa Vulkanik
Gempa yang menggoncang bumi dapat
ditimbulkan oleh gejala vulkanik atau gunung api. Letusan gunung api terjadi
disebabkan oleh aliran magma dari dalam bumi menerobos keatas pada lapisan
kerak bumi. Gempa vulkanik mungkin terasa sangat keras didaerah sekeliling
gunung api. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai dalam radius jarak yang jauh.
Intensitas gempa biasanya lemah sampai sedang.
3. Gempa runtuhan
Selain gempa tektonik dan gempa
vulkanik, gempa bumi dapat terjadi karena runtuhan lapisan batuan bagian atas.
Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan rongga-rongga dibawah tanah.
Rongga-rongga bawah tanah yang berupa gua-gua juga dapat terbentuk oleh
pelarutan batuan kapur. Apabila rongga-rongga bawah tanah itu runtuh,bumi akan
bergetar. Gempa jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah bila
dibandingkan kedua gempa di atas.
C. Gelombang Seismik
Gempa yang mengguncang bumi
getarannya dapat dirasakan dalam radius jarak yang jauh. Mengapa demikian?
Karena,gempa menciptakan sebuah gelombang yang disebut gelombang
seismik(gelombang gempa). Gelombang seismik ini merambat ke segala arah dari
sumber atau titik asal gempa di bawah tanah. Gelombang seismik dapat diibaratkan
gelombang yang terjadi bila kerikil yang dijatuhkan ke genangan air. Gelombang
sesmik ada yang merambat lewat bagian dalam bumi dan ada yang merambat
sepanjang permukaannya. Dengan alat pengukur gempa, ahli geologi telah
mengidentifikasi tiga jenis gelombang seismik yaitu :
1. Gelombang pertama yang mencapai
seismograf adalah gelombang primer (P). Gelombang primer mempunyai sifat yang
sama seperti gelombang bunyi yang merambat melalui udara. Gelombang primer (P)
merupakan bentuk gelombang kompresi yang merambat melalui batuan dengan
memanfaatkan dan memuaikan batuannya sendiri.
2. Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan dengan gerakan naik turun.
3. Bila gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang seismik jenis ketiga yang merupakan gelombang permukaan.
2. Gelombang kedua adalah gelombang sekunder (S) yang merambat menembus batuan dengan gerakan naik turun.
3. Bila gelombang P dan S mencapai permukaan, sebagian berubah menjadi gelombang seismik jenis ketiga yang merupakan gelombang permukaan.
2. Gelombang P merambat paling cepat
dan mudah merambat pada zat padat dan cair, sedangkan gelombang S hanya
merambat pada zat padat dengan kecepatan di bawah gelombang P. Perambatan
gelombang makin cepat apabila batuan makin rapat dan keras. Gelombang permukaan
mempunyai kecepatan paling lambat, tetapi mempunyai tenaga paling merusak.
Gelombang ini dapat mengelilingi bumi beberapa kali sebelum mereda.
3. Gelombang seismik memancar dalam
tiga dimensi dari sumber gempa. Gelombang yang mencapai episentrum, yaitu pusat
gempa di permukaan bumi yang berada tepat di atas sumber gempa di dalam bumi,
kemudian menyebar dalam lingkaran konsentris.
D. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan
dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh
lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya
mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi itu terjadi. Gempa bumi
biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang
paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Besar kemungkinan terjadi karena materi lapisan litosfer yang
terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada pedalaman lebih dari 600 KM.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena bergeraknya magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya
letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (namun jarang) juga terjadi karena
menumpuknya masa air yang sangat besar di balik Dam, seperti Dam Karabia,
Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi (
atraksi) cairan dari atau ke dalam bumi. Contoh pada beberapa pembangkit
listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Orsenal. Terakhir gempa juga
dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Gempa bumi yang disebabkan oleh
manusia seperti ini dinamakan juga Seismisitas Terinduksi.
E. Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi dapat menimbulkan bencana
lingkungan berupa banjir besar yang menimbulkan celah permukaan bumi, tanah
longsor, penurunan/ pengangkatan lapisan tanah, pencairan, atau pelumeran
tanah, serta gempa susulan. Salah satu dampak yang paling merusak dari gempa
bumi di daerah pantai adalah terjadinya tsunami (bahasa Jepang: gelombang
pelabuhan )
F.
Cara Mengukur Gempa
Para ilmuwan mengukur kekuatan gempa
dengan dua cara. Pertama, menggunaka alat pengukur yang disebut Skala Richter.
Mereka mengukur jumlah energy gempa yang dilepaskan dengan member sekala 0
sampai dengan 9. Gempa berkekuatan Skala Richter berarti 100 juta kali kuatnya
dari gempa berskala 1.
Kedua, Skala Mercalli mengukur jumlah kerusakan gempa dan memberi skor dari 1 sampai dengan 12. Skor 1 berarti gempa tidak berbahaya, tetapi skor 12 berarti gempa merusak seluruh bangunan.
Kedua, Skala Mercalli mengukur jumlah kerusakan gempa dan memberi skor dari 1 sampai dengan 12. Skor 1 berarti gempa tidak berbahaya, tetapi skor 12 berarti gempa merusak seluruh bangunan.
G. Antisipasi Terhadap Gempa Bumi
Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
1. Menjaga kelestarian lingkungan
2. Tidak merusak hutan
3. Tidak merusak alam sehingga
keseimbangan alam selalu terjaga
4. Bangunan harus dibangun dengan
konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.
5. Perkuatan bangunan dengan mengikuti
standar kualitas bangunan.
6. Pembangunan fasilitas umum dengan
standar kualitas yang tinggi.
7. Perkuatan bangunan-bangunan vital
yang telah ada.
8. Rencanakan penempatan pemukiman
untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
9. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan
pengaturan penggunaan lahan.
10.Pendidikan
dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara – cara
penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
11.
ikut serta
dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap
gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
12.Persiapan
alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
13.Rencana
kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa
bumi.
14.Pembentukan
kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan
pertolongan pertama.
15.Persiapan
alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan
masyarakat lainnya.
16. Rencana
kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa
bumi.
17.Saat bumi berguncang dan saat itu bumi mengeluarkan apa
yang dikandungnya. Itulah di antara kejadian pada hari kiamat yang akan kita
telaah pada tafsir surat Al Zalzalah kali ini.
Allah Ta’ala berfirman,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ
زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ
مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ
تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ
يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6)
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)
Apabila
bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi
(menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena
sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada
hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian diatas terdapat beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
2. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa
vulkanik.
3. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang
dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada
saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
B.Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
Saran yang dapat disampaikan penulis sebagai berikut:
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika
terjadi gempa bumi.
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat
diisi) barangbarang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian.
DAFTAR PUSTAKA
http://thinkwijaya.blogspot.com/2012/05/ makalah-gempa-bumi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar